Rabu, 23 Maret 2011

Menghalau Ejekan


Pada saat ini dimasyarakat, kita sering mendengar satu orang dengan orang lain saling melontarkan ejekan…(kayak Kejuaraan…)

Tapi jika dicermati ejekan akan melukai hati sang korban ejekan, luka yang ditimbulkan lebih parah dari pada dicubit….. atau digigit semut…
Didalam agama juga melarang; janganlah kamu memperolok-olok orang lain, karena kamu belum tentu lebih baik dari orang yang kamu perolok-olok.

Jika kamu adalah korban ejekan, ini ada beberapa trik untuk menyikapi ejekan itu !!!!

Sebab mengejek

Jika ejekan itu karena penampilan fisik kita……. Gemuk, kurus, pendek…… kamu cukup bilang “yah syukur gemuk artinya cukup makan, …. Dengan ejekan kita lebih bersyukur kepada Allah yang memberikan lebih dari cukup. Dan katakana terima kasih!!!
Pemberian sang maha pencipta patut kita syukuri walaupun kadang fisik orang lain berbeda-beda dengan tujuan saling melengkapi, bukan saling memperolok-olok.

Jika ejekan karena penampilan kita, pakaian, rambut, atau stile. Kamu tidak perlumenyangkal, katakana saja “eh penampilanku norak ya, makasih tapi ni gaya aku banget, kali lain deh aku ganti”.

Jika ejekan karena tingkah laku kita, don’t worry be happy aja emang githu kok, kalau orang lain tidak ngomongin orang trus dia ngomongin siapa. Cool aja, katakan kamu lagi akting mencari jati diri. “yah memang ini gayaku kenapa jelek ya, makasih.

Dari beberapa sumber ejekan, kalau kamu membalas ejekan juga, maka dia akan terus mengejek kamu sehingga terjadi perang mulut…. Ingat (mulutmu harimaumu). So kita tidak perlu membalas ejekan dengan ejekan pula, karena akan menambak keruh, dan memperpanjang ejekan, terima saja sehingga yang mengejek merasa puas dan berhenti dengan sendirinya. (capek kali….)

Bagi para pengejek, segeralah bertaubat karena kamu belum tentu lebih baik dari pada orang yang kamu ejek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat terima kasih atas kunjungan anda beri komentar Anda, agar menjadi motivasi saya untuk terus mengupdate blog ini.
Silahkan berkomentar dengan santun.